LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu
LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu

Jangan pernah salahkan diri sendiri atau orang lain jika harapan tidak sesuai kenyataan. Mungkin Allah tengah mempersiapkan yang lebih baik dari yang KITA harapkan.  Rencana Allah itu indah. SELALU.

Masih jelas diingatan , saat akhir tahun 2019, semangat menuliskan deretan rencana resolusi di tahun 2020. Jelas teramat jelas diingatan,bahkan awal tahun saat teman berangkat umroh, list resolusi dan harapan  di tahun 2020 saya titipkan dan mohon dibantu doakan di tanah Haram. Segala doa,usaha sudah dilakukan untuk meraih deretan mimpi ,tapi  awal tahun ada kejadian pandemik virus corona yang membuat beberapa list mimpi  di tahun 2019 harus ikhlas,legowo  untuk sejenak ditepikan. Fenomena wabah virus corona (covid-19) yang muncul di awal tahun 2020 ini semakin lama semakin membuat kekhawatiran di seluruh dunia, termasuk saya pribadi. Bagaimana tidak, virus yang muncul pertama kali di kota Wuhan provinsi Hubei China ini telah memakan banyak korban .

Virus yang sampai saat ini belum ditemukan penangkalnya telah merambah hampir ke seluruh negara-negara besar di dunia termasuk Indonesia, dan sekarang sudah sampai di Kota Jogjaku tercinta. Selain memakan banyak korban nyawa, ternyata Corona juga berdampak pada sosial ekonomi. Banyak pekerja yang kena PHK,banyak masyarakat yang tidak ada pendapatan karena usaha terhenti beraktifitas. Paling parah sektor agama juga terpengaruh, banyak tempat ibadah di tutup karena kebijakan pemerintah untuk social distancing.

Karena banyak masjid di tutup,ternyata berimbas teramat besar bagi penjualan sandal wudhu produksi  saya ( sandal wudhu indokarya jogja ) . Adalah bagian dari list mimpi dan rencana tahun lalu bahwa target penjualan di tahun 2020 adalah 1000 pasang sandal wudhu /bulan,dan saat ramadhan harus melebihi target. Ternyata semua hanyalah sekedar wacana, manusia berencana,Allah juga yang punya kuasa. Penjualan terhenti seketika,permintaan sandal wudhu hanya satu dua untuk pemakaian pribadi. Para donatur sedekah  masjid yang biasanya sedekah sandal wudhu untuk masjid lebih memilih untuk sedekah sembako dan alat medis maupun keperluan kesehatan lainnya. Karena usaha terhenti, beberapa list rencana 2020 pun ikutan terdampak terhenti sejenak.Ahamdulillah for everything

LA TAHZAN, JANGAN BERSEDIH. ALLAH TIDAK PERNAH ISENG,CORONA PASTI BERLALU

Apa yang hilang akan terganti, dan apa yang pergi akan pulang, dengan sesuatu hal,waktu dan cara yang lebih baik, insyaAllah. Sejenak menepikan mimpi,bukan berarti harus menghilangkan asa,dan takut bermimpi lagi.Mundur selangkah untuk maju dua tiga langkah dan berlari lebih kencang lagi,insyaAllah.

Sering sekali kita menderita oleh dramatisasi pikiran dan perasaan sendiri(termasuk saya diawal),padahal sesudah dilalui, biasa biasa saja.
Mari sedikit kita bermain imajinasi dengan “Teori Jeruk Nipis” . Bayangkan ada sebuah Jeruk Nipis berwarna hijau agak ke kuning kuningan.
Lalu Jeruk tersebut kita potong jadi dua. Kemudian pegang salah satunya dan peraslah, sampai air tetesan nya mengucur.

Apa yang dirasakan? Asam bukan?
Setiap tetesannya membuat kita menelan ludah. Kalau imajinasi kuat sekarang kita sedang menelan air liur, saking asamnya, betul??
Padahal jeruknya tidak ada. Tapi rasa asamnya terasa hingga anda harus menelan ludah.
Jika kita merasakan kejadian serupa itulah yang disebut “TEORI JERUK NIPIS.”

Bahwa tubuh manusia dirancang untuk merespon apa yang dibayangkan. Apa yang dipikirkan itulah yang jadi kenyataan. Sehingga jika kita sedang menghadapi masalah , lalu kita berpikir yang aneh-aneh, maka yang terjadi biasanya tubuh akan drop. Kemungkinan jatuh sakit bahkan depresi.
Padahal semua kekhawatiran itu belum tentu terjadi. Kita sebenarnya sedang “meneteskan Jeruk nipis” di kehidupan kita sendiri. Semakin banyak tetesannya semakin berat masalahnya. Kuncinya ada dalam pikiran. Jika air liur saja bisa dipancing hanya dengan memikirkan sebuah jeruk. Maka sebetulnya masalahpun bisa diatasi dengan permainan pikiran.

Sekarang ubah “Mindset”  kita.
Jika didera masalah bertubi-tubi anggap itu “proses pondasi”. Bahwa Allah hendak membangun Hotel berlantai 100. Bayangkan sebuah proyek Hotel dengan tinggi 100 lantai. Pondasinya pasti dalam sekali dan kuat sekali. Dan pengerjaannya pun pasti lama. Jika pondasinya selesai dia akan mampu menopang beban hingga 100 lantai sekalipun . Corona hanyalah cara Allah membangun pondasi iman dan kehidupan kita,yakinlah,Allah masih baik dan selalu teramat baik kepada kita. Kita akan baik baik saja,dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam segala hal,jika kita bisa ikhlas melewati ujian saat ini. InsyaAllah.

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu.


Allah ingin kita KUAT bukan ingin kita SEKARAT. Maka berhati-hatilah dengan pikiran kita. Berbaik sangkalah ,maka kehidupan pun atas ijin Allah akan membaik. InsyaAllah.

Berfikir baik dan berbuat baik terhadap orang lain menjadikan kita sehat,bahagia,baik baik saja dan bisa melewati pendemi Corona saat ini, InsyaAllah.

Menyikapi epidemi global ini, sebagai seorang muslim hendaklah kita kembali kepada ajaran-ajaran agama kita. Hal sederhana yang dapat kita tempuh sebagai seorang muslim dalam menyikapi wabah virus corona yang sedang mewabah saat ini:

1. Berlindung  kepada Allah.

Virus covid 19 / virus corona adalah makhluk sebagaimana makhluk-makhluk Allah lainnya, dan ia tidaklah bergerak kecuali atas perintah dan izin Allah ta’ala yang menciptakannya. Oleh karena itu, kita berlindung dari wabah ini kepada Allah sebelum kita berlindung kepada kemampuan diri kita sendiri atau kemampuan makhluk lainnya. Ingatlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penjaga.

Allah berfirman:

(فَٱللَّهُ خَيۡرٌ حَٰفِظٗاۖ وَهُوَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ)

“Maka Allah adalah sebaik-baiknya penjaga dan Dialah Maha Penyayang di antara para penyayang”.
(QS Yusuf, Ayat 64).

Berlindung kepada Allah ini bisa dilakukan dengan senantiasa membaca doa-doa pelindung yang bersumber dari Al-Qur’an seperti surat Al-Falaq dan surat An-Nas ataupun dari doa-doa yang bersumber dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, seperti doa yang dianjurkan untuk dibaca di pagi dan petang hari:

(بِسمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهَ شَيءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَمَاءِ وَهُوَ السَمِيعُ العَلِيم)

“Dengan nama Allah yang tidak membahayakan dengan namaNya segala sesuatu yang ada di langit dan bumi, dan Dia lah  Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

2. Berikhtiar.

Di samping berlindung kepada Allah, tentunya sebagai seorang manusia kita juga harus berikhtiar dengan melakukan usaha-usaha pencegahan agar virus ini tidak menular kepada diri kita atau kepada orang-orang yang kita sayangi. Ikhtiar ini bisa dilakukan dalam skala individu maupun skala berjamaah.

Ikhtiar dalam skala individu dilakukan dengan mengikuti cara-cara yang dianjurkan oleh para ahli dalam bidang ini, seperti rutin menjaga kesehatan,berolah raga, rajin mencuci tangan, mengkonsumsi makanan-makanan yang bergizi dan kaya vitamin C & E, selalu memakai masker dikeramaian, serta menghindari keluar rumah dan berkumpul di tempat keramaian bila tidak diperlukan.

Adapun ikhtiar dalam skala berjamaah, maka bisa dilakukan dengan cara melakukan pencegahan-pencegahan agar virus ini tidak merambah ke skala yang lebih luas lagi seperti melakukan sosial distancing,physical distancing dan isolasi kepada mereka-mereka yang terkena virus atau mereka yang tercurigai terkena virus.

Hal ini berdasarkan makna hadis Nabi shallallahu alaihi wasallam yang berbunyi:

(إذا سَمِعْتُمْ بِهِ بِأرْضٍ، فلاَ تَقْدمُوا عَلَيْهِ، وإذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا، فَلا تخْرُجُوا فِرَارًا مِنْهُ)

“Apabila kalian mendengar tentangnya (wabah penyakit) di sebuah tempat, maka janganlah kalian masuk ke dalamnya, dan bila kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar daripadanya sebagai bentuk lari daripadanya”.
(HR.Bukhari dan Muslim)

3. Bertawakkal kepada Allah.

Pada akhirnya semua kita serahkan kepada Allah. Kita tawakkalkan diri kita kepadaNya. Karena hidup dan mati kita sebagai seorang hamba semua berada di tanganNya.

Allah berfirman:

(قُلۡ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحۡيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ)

“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam”.
(QS Al-An’am, Ayat 162)

Dan perlu kita ketahui bahwa seorang hamba akan tetap hidup bilamana memang ajalnya belum datang, bahkan bila virus Corona ataupun virus lainnya yang lebih ganas daripada itu menjangkitinya, namun bila memang sudah ajalnya, jangankan virus Corona atau yang lebih dari itu, bahkan tanpa gejala sakitpun bisa mati jikalau memang ajalnya telah tiba.

Ajal seseorang pasti datang, namun pertanyaannya adalah apakah yang telah kita persiapkan dari amalan saleh menyambut ajal tersebut?
Sudahkah kita Sedekah Jariah  (baca juga →  Keutamaan Sedekah ) untuk bekal kita? Semoga Allah menutup hidup kita dengan husnul khotimah. Aamiin.

4. Yakin kepada Allah.

Bila ada di antara kita yang ditakdirkan oleh Allah tertimpa penyakit ini, maka yakinlah bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penyembuh karena Allah Tuhan Yang Maha Penyembuh.

Dan yakinlah juga bahwa tidak ada penyakit yang Allah turunkan, kecuali ada juga obat yang diturunkan bersamanya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

(إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ خَلَقَ الدَّاءَ خَلَقَ الدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا ) رواه أحمد (12186) وحسنه الألباني.

“Sesungguhnya Allah ketika menciptakan penyakit maka ia menciptakan penyembuhnya, maka berobatlah”.
(HR. Ahmad (no:12186) dan dihasankan oleh Imam Albani).

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu.


Nikmati,jalani syukuri,apapun kondisi kita saat ini,yakinlah semua akan baik baik saja dan indah seperti dulu lagi pada akhirnya. Ramadhan di tengan pendemik Corona bukanlah akhir dari ibadah kita. Apa yang menimpa kita adalah berkah teramat indah, jika kita mau berbaik sangka dengan rencana Allah. Masjid di tutup Alhamdulillah, berarti Allah ingin kita berjamaah dengan keluarga. Yang biasanya tiap tahun sibuk bukber dengan teman kantor,relasi dan acara reuni, alhamdulillah tahun ini bisa full buka puasa di rumah. Yang tiap tahun tarawih masih bolong bolong,kadang ingat kadang kelewat, Alhamdulillah sekarang bisa full jamaah dengan orang tua,keluarga dan saudara. Rumah yang biasanya hanya terdengar suara music dan celoteh tak bermakna, Alhamdulillah sekarang ada suara adzan ,iqomat dan tadarus quran di rumah.
Alhamdulillah,rumah yang selama ini menjadi persinggahan badani,sekarang beneran jadi surga bagi ruh dan fitrah kita, beribadah dalam artian sebenarnya. beribadah tanpa orang lain tahu,cukup keluarga dan Allah yang tahu aktifitas ibadah Ramadhan kita. Beribadah Bersama,Sehidup Sesurga Dengan Keluarga Kita,InsyaAllah.  Maka Nikmat Allah Mana Lagi Yang Kita Dustakan??

Jika karena Corona,kebijakan pemerintah mengharuskan lock down,karantina wilayah dan menjadikan pekerjaan kita, jalan usaha kita ,sumber penghasilan kita  jadi ikutan down, tetep baik sangkalah pada Allah. Ingatlah selalu bahwa sekalipun semua sumber pendapatanmu terdampak Corono,tidak ada yang bisa menghalangi jatah rejeki yang sudah Allah gariskan untuk kita. Rejeki tidak selalu tentang materi, jika keadaan saat ini membuat pendapatan kita berkurang,upayakan amal sholeh dan pahala kita yang bertambah.
Jangan berhenti berbuat baik,jangan lupa sedekah sesuai kemampuan kita,karena Sedekah Bisa Menolak Bala Penyakit . (baca juga → sedekah menolak bala penyakit)

Corona akan jadi sejarah, akan kita ceritakan kepada generasi kita,anak cucu kita, maka semoga kita turut ambil bagian dengan melakukan hal yang positif. Jika tidak bisa membantu orang lain dalam kondisi saat ini, setidaknya kita bisa bermanfaat untuk diri sendiri dan keluarga. Apa yang kita lakukan saat Corona ini,adalah benih perbuatan yang akan kita tuai juga setelah Corona berlalu. Berlaku bijaklah.

Sudah saatnya kita berhenti mengeluhkan keadaan,jangan menyalahkan diri sendiri, dan menyalahkan orang lain bahkan pemerintah. Sejenak berhentilah  berharap kepada manusia,jika tidak kuat menanggung kecewa. Hindari menelan mentah segala propaganda Hoax, Karena untuk melawan Corona,kita butuh badan yang sehat,jiwa yang kuat plus otak yang senantiasa waras. Tetep sehat,tetep semangat,tetep bersyukur dan bersabar. Yakinlah, Janji Allah Itu Pasti, bukti nyata, sampai detik ini, yang nulis ini  tidak pernah kecewa saat ber doa dan berharap padaNYA. Alhamdulillah.

“…Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat pedih.”
(Q.S Ibrahim :7)

Yogyakarta,Ramadhan ke 2, April 2020

#selfreminder
#ceritasandalwudhuindokaryajogja
#corona2020

LA TAHZAN, Jangan Bersedih. Allah  Tidak Pernah Iseng,Corona Pasti Berlalu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *